Practical Emergence

on Kamis, 05 Maret 2009

Emergence merupakan suatu konsep baru. Konsep ini tidak dapat didefinisikan secara jelas. Menurut Nuttal Standard Dictionary (Wood, 1916) bahwa emergence dan emergency memiliki definisi yang sama, yaitu penampakan tiba- tiba, even yang tidak diperkirakan. Sedangkan menurut Goldstein, emergence merupakan proses dari sesuatu yang baru dan struktur yang koheren, model, dan properti selama proses dari pengorganisasian diri di dalam suatu sistem yang kompleks.

Kekompleksan semacam ini merupakan hasil dari suatu yang tidak diprediksi sebelumnya. Sesuatu yang keluar jalur. Hal seperti ini yang menjadikan hasil yang diinginkan lebih atau kurang dari yang diinginkan. Contoh :

Sarang termit berbentuk seperti gambar di atas bukan terjadi karena kehendak koloni termit yang mendiaminya. Koloni termit yang ada hanya menginginkan sarang yang tidak hanya dapat difungsikan sebagai tempat hidup tetapi juga bisa mengumpulkan air dari proses kondensasi. Bentuk sarang yang terjadi tidak dapat diperkirakan.

Mophius strip merupakan contoh lain dari fenomena emergence di matematika. Mophius strip hanya memiliki satu sisi dan satu permukaan saja. Hal semacam ini tidak akan ditemukan pada komponen lain. Selain itu, Mophius Strip dikonstruksikan dengan set yang terdiri dari 2 buah sisi, 3 buah sudut, dan permukaan berbentuk segitiga. Hal semacam ini tidak dapat diprediksikan sebelumnya bagaimana 2 buah sisi menjadi 1 sisi dan 3 sudut menghilang.

Dalam arsitektur, pola perilaku emergence menjadi sesuatu yang perlu diperhitungkan dalam mendesain. Sebuah bangunan bisa memiliki bentuk yang lebih baik / lebih buruk bila dilihat dari sisi bentuk. Begitu pula dari sisi fungsi, bahwa bangunan bisa tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan memperhitungkan practical emergence yang terjadi maka hal semacam ini akan dapat diminimalkan.

Analisa mengenai practical emergence ini samapai sejauh ini masih bergantung pada penggunaan analisis komputer. Ya karena kekompleksan yang dihasilkannya maka practical emergence memerlukan analisa yang teliti. Analisa ini didasarkan pada rules yang diprogram sebelumnya.Kebanyakan akan menghasilkan pola yang rumit.

Yang menjadi pertanyaan bagaimana arsitektur dapat mewadahi pola perilaku yang rumit ini? Maka jawaban yang paling realistis adalah dengan menyederhanakannya dan membatasi pola perilaku apa yang bisa diwadahi sesuai dengan fungsi bangunan arsitektur tersebut.

sumber :
Williams, C.J.K, Kontovourkis, 2008. Practical Emergence. In : Littlefield, David. Space Craft : Developments in Architectureal Computing. RIBA Publishing, pp. 68-81
sumber gambar :
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/73/Termite_Cathedral_DSC03570.jpg/260px-Termite_Cathedral_DSC03570.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/d9/M%C3%B6bius_strip.jpg/250px-M%C3%B6bius_strip.jpg


9 komentar:

Anonim mengatakan...

Tanya Jo, yg tentang mophius strip.. Kalo kenapa bisa jadi cuma 1 sisi tanpa sudut sih udah ngerti, yg bikin bingung itu ada kata2 3 sudut dan sebuah bentuk segitiga yg mana ya maksudnya?

Mario Chandra mengatakan...

wew...maksudnya itu cara bikin mophius strip itu dari bentukan segitiga(punya 3 sudut 2 sisi) jdnya mophius strip itu...

Anonim mengatakan...

kok dari segitiga sih, bukannya dari perseegi panjang yang sisi2 lebarnya ditemukan tapi sebelumnya ditukar sudut2nya, jadi kayak gelang putus trus nyambungnya diputar..

Mario Chandra mengatakan...

"Further, a Möbius strip can be constructed from a set of two-sided, three edged, triangular surfaces. Only the complete set of triangles is one-sided and one-edged: any subset does not share these properties."

dari en.wikipedia tuh...klo ak salah terjemahin ntar kuedit postku...thx b4..

soalna ak kn nangkepna konsepnya emergence jd kukira pasti beda dr cara yg sudah ada.

nina vidya mengatakan...

marijo,,,,jadi Practical Emergence itu kayak konsep bangunan yang kesannya tiba-tiba muncul dan nemplok disuatu tempat gtu yah???bingung nih...
trus nek mau bikin kayak gtu ga pake komputer mungkin bisa ga?

Hidup ini indah.......... mengatakan...

wah...ini baru hebat....

membuat ap yang sudah ada dan terjadi secara alami diimplementasikan ke sebuah desain...


sipp

hidup ini indah......

Jihana Sapta Malinda mengatakan...

postingannya mario oke....
sip banget tuh contoh2 dari alam...

Abi Subani mengatakan...

"Maka jawaban yang paling realistis adalah dengan menyederhanakannya dan membatasi pola perilaku apa yang bisa diwadahi sesuai dengan fungsi bangunan arsitektur tersebut."

wah, dibatasi jo? itu artinya penggunaan digitalnya yang terbatas y?

dhani_arch mengatakan...

arsitektur mamang ilmu yang dinamis, tidak ada pembatasan, tetapi justru arsitek sendiri yang harus bisa membatasi diri dalam menjawab permasalahan dengan desain yang bijaksana.

Posting Komentar